Rapat Kerja Senat Mahasiswa Periode 2014/2015

Rapat Kerja Senat Mahasiswa merupakan rapat kerja yang mamiliki empat tujuan, diantaranya : Membahas dan menetapkan program kerja UKM dan UKMJ Menerima dan menolak program kerja UKM dan UKMJ Menentukan pembagian anggaran DKM untuk Senat Mahasiswa...

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 04 Maret 2015

Rapat Kerja Senat Mahasiswa Periode 2014/2015





Rapat kerja Senat Mahasiswa merupakan rapat kerja yang mamiliki empat tujuan, diantaranya :
  1. Membahas dan menetapkan program kerja UKM & UKMJ
  2. Menerima dan menolak program kerja UKM & UKMJ
  3. Menentukan pembagian anggaran DKM untuk Senat Mahasiswa STEI & UKM/J berdasarkan hak preogratif SEMA STEI
  4. Alokasi dana kemahasiswaan (DKM) terhadap unit-unit kegiatan mahasiswa sebagai interpretasi progam kerja unit-unit kegiatan 
Rapat kerja senat mahasiswa yang dilaksanakan selama dua hari yaitu tanggal 7 & 8 februari 2015 yang bertempat di ruang pascasarjana kampus C STIE Indonesia ini dihadiri oleh masing-masing dua orang perwakilan Badan Pengurus Harian UKM/J. Di dalam rapat kerja ini terdapat sidang pleno satu sampai dengan sidang pleno lima dan kemudian dilanjutkan dengan sidang paripurna, dimana pimpinan sidang 1 adalah Citra Baniswara selaku Ketua Umum Senat Mahasiswa 2014/2015, pimpinan sidang 2 adalah Amelia Chotimah selaku Sekretaris Umum Senat Mahasiswa, Pimpinan sidang 3 adalah Diah Oktaviani selaku Bendahara Umum Senat Mahasiswa, Pimpinan sidang 4 yaitu Hanny Novianti Putri selaku Kabid. MBK, pimpinan sidang 5 yaitu Achmad Fajri Septriandiko selaku Kabid. Kebijakan Publik dan pimpinan sidang 6 adalah Sona Rostianti L selaku Kabid. Stabilitas Organisasi.
Rapat kerja ini juga dihadiri oleh Enda Lestari selaku ketua umum senat mahasiswa periode 2013/2014 untuk menyampaikan laporan pertanggung jawaban selama satu tahun kepengurusan dan juga dihadiri oleh Bapak Drs. Muhammad Yusrizal, Msi selaku Kabag. Kemahasiswaan STIE Indonesia untuk menyampaikan Surat Keputusan Dana Kegiatan Mahasiswa yang diberikan oleh Pihak Manajemen Kampus.

Selasa, 03 Maret 2015

Pelantikan Ketua UKM/J Periode 2014/2015

















Pelantikan Ketua UKM/J STIE Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2015 bertempat di kampus A STIE Indonesia.

Maksud dan Tujuan :
  1. Pelantikan para pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Mahasiswa Jurusan Periode 2014-2015
  2. Sebagai wadah konsolidasi Senat Mahasiswa dengan Unit-unit Kegiatan Mahasiswa

Senin, 16 Juni 2014

Menyumbang KONTRIBUSI POSITIF yuk ! ! !

Umur 17 tahun adalah checkpoint bagi anak muda Indonesia dalam hal peralihan tanggung jawab mereka. Umur17 tahun menjadi patokan seseorang layak mendapatkan SIM, memiliki KTP ataupun mendapatkan kesempatan untuk menggunakan hak pilih pada pelaksanaan pemilu. Banyak tanggung jawab dan tantangan, serta penerimaan dari masyarakat bahwa sudah dianggap cukup dewasa untuk turut berpartisipasi dalam masyarakat itu terjadi saat kita berumur 17 tahun. Pada usia ini, seseorang dianggap dapat membedakan yang baik dan yang salah, ataupun menentukan pilihan terbaik untuk dirinya sendiri, walaupun bukan berarti yang di bawah 17 tahun masih kurang dewasa. Umur itu takdir, dewasalah yang merupakan pilihan.


17 tahun hanyalah patokan umum masyarakat untuk menilai tingkat kedewasaan seseorang, tapi pada dasarnya setiap orang mulai dari anak-anak entah berapapun umurnya, ketika ia sudah merasa mampu, maka sudah selayaknya turut memberikan kontribusi positif untuk negara tercinta ini.Oleh sebab itu, yang menjadi fokus kali ini adalah anak muda (youth),yaitu sosok yang sudah dipercayakan untuk menyandang predikat  agent of change.




Pernah dengar ungkapan Bapak Soekarno tentang pemuda yang berbunyi

“Beri aku 1000 orang tua, maka akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, maka akan kugoncangkan dunia”

Sebegitu besarnya rasa percaya Bapak Soekarno akan kuatnya pengaruh anak muda untuk perubahan dunia. Menggoncangkan dunia saja bisa, apalagi hanya menggoncangkan Indonesia, ya kan? Ngomong- ngomong soal anak muda dan kontribusinya terhadap negara, salah satu bidang yang dapat menjadi wadah generasi muda untuk berkontribusi dan berpartisipasi adalah melalui politik. 


Sudah pada tahu belum politik itu sebenarnya apa? Politik (dari bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Sedangkan menurut teori klasik Aristolteles, politik adalah usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan kebaikan bersama. Saat ini politik juga menjadi pembahasan yang hangat terdengar, karena tahun ini memang merupakan tahun pelaksanaan beberapa pesta demokrasi. 

Nah, momen-momen seperti inilah yang bisa menjadi media kontribusi kita sebagai anak muda untuk turut menetukan masa depan bangsa. Tentunya yang kita inginkan bersama adalah masa depan yang lebih baik. Pada pesta demokrasi contohnya, menjadi pemilih aktif yang kenal pada calon-calon yang akan dipilihnya sudah merupakan salah satu kontribusi positif, setidaknya hak pilih kita aman dari penyalahgunaan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini juga sudah banyak gerakan pemuda yang menjadi wadah-wadah inisiatif jika kita ingin menyumbangkan kontribusi positif kita, misalnya
Parlemen Muda (@parlemen_muda), memberikan masukan di Our Say (oursay.org/indonesia), ikut gerakan Ayo Vote (www.ayovote.com), membantu menyemarakkan gerakan #ingetnyobloscuy yang diselenggarakan oleh @inspirator_freak, atau mendukung petisi terkait politik di change.org,dan masih banyak wadah-wadah lain untuk kita menyalurkan kontribusi di dunia politik.


 

Kontribusi positif kita sangat dibutuhkan, tidak harus turun ke jalan dengan menuntut para pemimpin untuk mengubah kebijakan, namun akan lebih baik jika kita ikut andil serta member masukan dalam suatu pembuatan kebijakan lewat berbagai media. 

Sudah kenal sama politik, sudah ada wadahnya tinggal milih suka yang mana, sudah memasuki usia seorang agent of change, lalu tunggu apa lagi? Indonesia butuh kontribusi kita, bukan hanya keluhan dan kritik pada keadaan politiknya, tapi berikan solusi setidaknya dengan kontribusi positif melalui media-media pemuda yang udah ada. Bukan hanya menjadi sukses di usia muda,tapi juga menjadi “pemimpin masa depan” yang bisa membawa perubahan positif untuk bangsa dan negaranya.Yuk, tingkatkan nasionalisme kita. Let’s contribute for Indonesia!


sumber: Young On Top Magazine edisi June 2014 


luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com